Ku ingat setahun yang lalu, tepat malam ini kutemani langkahmu disunyinya malam. Menemani tidur dan hangat pelukmu, di sela bergantinya waktu dan tahun. Gambar diperoleh dari Tribun-Timur.com Aku ingat tiap pemandangan itu, meriahnya kembang api yang berhamburan di angkasa. Aku ingat sebegitu pentingnya langkahku dalam menapaki jejakmu, tak letih dan belum juga lelah. Harapan tak pernah ingin melihat akhir, hingga yang ku tahu adalah selalu mengawali mula denganmu. Karena aku tahu, cinta itu ada padamu. Kata mereka, aku mungkin gila. Tak pernah bisa tanpa ada kabar darimu. Tapi entah kebetulan atau kenyataan, aku yang saat ini menemani langkahmu tak pernah ingin melepas jejak itu pergi walau sedetik. Tahukah kau, itu mungkin karena terbiasa. Ya benar! Kebiasaan yang kau bentuk sejak mula aku diciptakan di dalam duniamu. Aku bahkan iri dengan salah satu organ yang yang tanpanya kau mungkin takkan ku kenal, jantung yang berdetak selalu dibalik rusuk kirimu. L...
Ingatan yang terangkai melalui Kata