Diamnya membunuh.
Andai sebuah belati mampu membelah langit, Aku akui Dia mampu menjadi salah satunya.
Tak perlu terlihat tajam, meruncing pun sudi menarik hati yang mati.
![]() |
Gambar diperoleh dari Instagram |
Teruntukmu Cinta.
Jiwa yang menggenggam erat kebencian.
Sudikah Kau membagi bisu itu?
Bisu yang artinya bisa selangit, seluas samudera yang bahkan tak mendiami Bumi Bhinneka. Yang katanya lebih berarti dari sebuah ucapan Sumpah, hierarki yang melekat di sendunya senja.
Kapankah masa itu tiba?
Bersama memecah sunyinya waktu yang dilalui dua kepingan Hati, dimana nyatanya sedang memendam kerinduan di antara ratusan kilometer Kota itu. Tahukah Kau rindu itu?
Menunggu tiap detik jengkal jari, hingga menghitung satuan jarak saat tubuhmu dapat kuraih dalam peluk. Adalah kegelisahan yang melanda kala ku terjaga dan menyadari ragamu jauh, tak sedekat jemari menjamah smartphone dan menuliskan kata "Aku mencintaimu..".
Tidak! Tidak semudah itu.
Akibat dari terpendamnya kata, Kau basuh hari-hari dalam kebisuan.
Diam yang tak mudah ditebak, merindu ataukah menjauh?
Tapi jujur.
Diamnya membunuhku.
Bagus
ReplyDeleteKeren Agakom. . 😍😍😍
ReplyDelete